Oleh Tutorialpintar
Halo Tutorialpintar! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai Nawa Darsana, sebuah konsep filsafat Hindu yang terkenal di Indonesia. Nawa Darsana secara harfiah berarti “sembilan pandangan”, yang merupakan pandangan-pandangan filosofis yang digunakan sebagai landasan dalam tradisi Hindu. Nawa Darsana dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu Astika Darsana dan Nastika Darsana. Artikel ini akan secara rinci menjelaskan kedua kelompok ini. Mari kita mulai!
1. Astika Darsana
Astika Darsana adalah kelompok yang mempercayai otoritas Veda, kitab suci Hindu. Terdapat enam aliran filosofi dalam Astika Darsana yang diakui oleh agama Hindu, yaitu:
1.1 Nyaya
Aliran Nyaya mengandung prinsip-prinsip logika dan epistemologi. Menurut Nyaya, pengetahuan yang benar dapat diperoleh melalui penggunaan akal sehat dan metode-metode logika yang tepat.
1.2 Vaisheshika
Aliran Vaisheshika berfokus pada studi tentang atom dan unsur-unsur yang membentuk alam semesta. Aliran ini meyakini bahwa dunia terdiri dari atom-atom yang tak terlihat yang saling berinteraksi.
1.3 Samkhya
Samkhya mengembangkan teori dualisme antara materi dan jiwa. Menurut Samkhya, alam semesta terdiri dari dua prinsip utama, yaitu Prakriti (materi) dan Purusha (jiwa).
1.4 Yoga
Aliran Yoga mengajarkan praktik untuk mencapai kesatuan pikiran, tubuh, dan jiwa. Yoga dikenal melalui praktik meditasi, latihan pernapasan, dan pengendalian diri.
1.5 Mimamsa
Mimamsa bertujuan untuk memahami makna dan interpretasi kitab suci Veda. Aliran ini mengajarkan pentingnya persembahan ritual dan upacara dalam agama Hindu.
1.6 Vedanta
Aliran Vedanta adalah yang paling dominan dalam Astika Darsana. Itu adalah kelanjutan dari filsafat Upanishad yang menekankan pada kesatuan antara individu dan Brahman, prinsip kesadaran tertinggi.
2. Nastika Darsana
Berbeda dengan Astika Darsana, Nastika Darsana adalah kelompok yang tidak mengakui otoritas Veda. Terdapat tiga aliran filosofi utama dalam Nastika Darsana, yaitu:
2.1 Charvaka
Charvaka adalah aliran skeptis yang menekankan pentingnya bukti empiris dalam mengambil keputusan dan menolak gagasan religius serta eksistensi kehidupan setelah kematian.
2.2 Jainisme
Jainisme mengajarkan konsep ahimsa (tidak kekerasan) dan ajaran tentang karma. Aliran ini menekankan pada pentingnya menjaga keselarasan alam semesta dan mencapai pencerahan.
2.3 Buddhisme
Buddhisme didirikan oleh Siddharta Gautama (Buddha) yang menekankan pada konsep Pencerahan dan Jalan Tengah. Ajaran Buddha mencakup tentang penderitaan umat manusia dan upaya untuk mencari pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.
Demikianlah penjelasan mengenai Nawa Darsana yang dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Astika Darsana dan Nastika Darsana. Dalam setiap kelompok ini, terdapat aliran filosofis yang berbeda-beda dengan pemahaman dan tujuan yang unik. Pengetahuan tentang Nawa Darsana memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang tradisi dan filsafat Hindu. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!