Halo Tutorialpintar, dalam artikel ini kita akan membahas tentang pembagian lembaga sosial berdasarkan penerimaan masyarakat. Lembaga sosial adalah sebuah sistem atau struktur yang berfungsi untuk mengatur dan membantu masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Penerimaan masyarakat terhadap lembaga sosial ini sangat penting, karena akan memengaruhi efektivitas dan keberhasilan lembaga tersebut. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai pembagian lembaga sosial berdasarkan penerimaan masyarakat.
1. Lembaga Sosial Formal
Lembaga sosial formal merupakan lembaga yang dibentuk berdasarkan peraturan dan tata tertib yang ditetapkan. Lembaga ini umumnya memiliki struktur organisasi yang terdefinisi dengan jelas, memiliki aturan-aturan yang harus diikuti oleh anggotanya, dan seringkali dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara formal. Contoh lembaga sosial formal antara lain pemerintahan, sekolah, dan perusahaan. Penerimaan masyarakat terhadap lembaga sosial formal ini umumnya tinggi, karena telah diakui secara resmi dan memiliki kekuatan hukum.
Salah satu contoh lembaga sosial formal yang diterima dengan baik oleh masyarakat adalah pemerintahan. Pemerintahan memiliki peran yang sangat penting dalam pengaturan kehidupan masyarakat, mulai dari pembuatan kebijakan, pengelolaan sumber daya, hingga pembangunan infrastruktur. Masyarakat umumnya menerima keberadaan pemerintahan karena mereka percaya bahwa pemerintah akan melindungi kepentingan dan kesejahteraan mereka.
Contoh lain lembaga sosial formal adalah sekolah. Sekolah merupakan lembaga yang memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Sekolah umumnya dianggap penting oleh masyarakat karena memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan dan dunia kerja. Penerimaan masyarakat terhadap sekolah biasanya tinggi, karena disadari bahwa pendidikan merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas hidup.
Perusahaan juga termasuk dalam kategori lembaga sosial formal. Perusahaan berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan produsen barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Penerimaan masyarakat terhadap perusahaan biasanya ditentukan oleh reputasi dan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Perusahaan yang dianggap dapat diandalkan, berinovasi, dan memberikan manfaat bagi masyarakat umumnya akan diterima dengan baik oleh mereka.
Dalam beberapa kasus, penerimaan masyarakat terhadap lembaga sosial formal dapat dipengaruhi oleh kinerja dan integritas lembaga tersebut. Jika lembaga sosial formal tidak dapat memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat, maka penerimaan masyarakat terhadap lembaga tersebut bisa menurun. Oleh karena itu, perlu adanya transparansi, akuntabilitas, dan kemampuan lembaga sosial formal dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
2. Lembaga Sosial Nonformal
Lembaga sosial nonformal merupakan lembaga yang dibentuk oleh masyarakat secara mandiri tanpa adanya aturan formal yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga lainnya. Lembaga sosial nonformal seringkali berdasarkan pada nilai-nilai keagamaan, budaya, atau kepentingan tertentu yang dianggap penting oleh masyarakat. Contoh lembaga sosial nonformal adalah organisasi sosial, kelompok masyarakat, dan komunitas.
Salah satu contoh lembaga sosial nonformal yang diterima oleh masyarakat adalah organisasi sosial. Organisasi sosial merupakan kelompok atau badan hukum yang dibentuk oleh sekelompok individu dengan tujuan tertentu, seperti mengatasi masalah sosial, memberikan bantuan sosial, atau mempromosikan kepentingan masyarakat. Penerimaan masyarakat terhadap organisasi sosial umumnya tinggi, karena mereka melihat adanya kebutuhan akan bantuan atau perubahan sosial yang ditawarkan oleh organisasi tersebut.
Kelompok masyarakat juga termasuk dalam kategori lembaga sosial nonformal. Kelompok masyarakat dapat dibentuk berdasarkan ikatan kekerabatan, kepentingan bersama, atau tujuan tertentu. Contohnya adalah kelompok tani, kelompok ibu-ibu, atau kelompok pecinta lingkungan. Penerimaan masyarakat terhadap kelompok masyarakat ini sangat bervariasi, tergantung pada sejauh mana kelompok tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan anggotanya.
Komunitas juga merupakan contoh lembaga sosial nonformal yang diterima oleh masyarakat. Komunitas merupakan kelompok individu yang memiliki minat, hobi, atau aktivitas yang sama. Komunitas ini umumnya dibentuk secara mandiri oleh anggotanya dan memiliki tujuan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, atau kegiatan yang mereka sukai. Penerimaan masyarakat terhadap komunitas biasanya tinggi, karena mereka melihat adanya manfaat sosial, dukungan, dan rasa keterikatan yang ditawarkan oleh komunitas tersebut.
Dalam lembaga sosial nonformal, penerimaan masyarakat terhadap lembaga tersebut banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dan hubungan personal antara anggota lembaga dengan masyarakat. Keterbukaan, kejujuran, dan kemampuan lembaga sosial nonformal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan memperkuat penerimaan mereka. Selain itu, adanya dukungan dari pemerintah atau lembaga formal lainnya juga dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap lembaga sosial nonformal tersebut.
3. Lembaga Sosial Informal
Lembaga sosial informal merujuk pada praktik atau norma sosial yang tidak dikodifikasikan dalam bentuk aturan atau struktur formal. Lembaga sosial informal umumnya berkaitan dengan interaksi sehari-hari antarindividu dan kelompok. Praktik dan norma sosial ini seringkali dibentuk secara spontan dan dapat berubah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat. Contoh lembaga sosial informal adalah keluarga, tetangga, dan teman.
Keluarga merupakan salah satu contoh lembaga sosial informal yang paling penting dan diterima oleh masyarakat. Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat, tempat individu dilahirkan, tumbuh, dan berkembang. Lembaga keluarga memiliki peran penting dalam menjaga dan melindungi anggotanya, memberikan dukungan emosional, dan mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma sosial kepada generasi muda. Penerimaan masyarakat terhadap keluarga sebagai lembaga sosial informal sangat tinggi, karena keluarga memainkan peran yang sangat krusial dalam membentuk individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Tetangga juga termasuk dalam kategori lembaga sosial informal yang diterima oleh masyarakat. Tetangga adalah individu atau kelompok yang tinggal di sekitar kita. Interaksi yang terjadi antara tetangga umumnya didasarkan pada hubungan terdekat, kebersamaan, dan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari. Penerimaan masyarakat terhadap tetangga sangat bervariasi, tergantung pada sejauh mana tetangga dapat menjalin hubungan yang harmonis, menghormati privasi, dan saling membantu sesama tetangga.
Teman juga merupakan contoh lembaga sosial informal yang diterima oleh masyarakat. Teman adalah individu atau kelompok yang memiliki ikatan emosional dan bersedia membantu dalam kehidupan sehari-hari. Teman seringkali menjadi tempat curhat, berbagi kegembiraan, atau mencari dukungan dalam situasi sulit. Penerimaan masyarakat terhadap teman sebagai lembaga sosial informal sangat tinggi, karena teman memainkan peranan penting dalam menjaga kesejahteraan emosional dan sosial individu.
Penerimaan masyarakat terhadap lembaga sosial informal sangat dipengaruhi oleh interaksi, kepercayaan, dan kualitas hubungan antara individu atau kelompok. Rasa saling menghormati, saling membantu, dan adanya keterikatan emosional akan meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap lembaga sosial informal tersebut. Oleh karena itu, penting bagi individu dan kelompok untuk membangun hubungan yang baik dan responsif terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat.