sebutkan dan jelaskan bagian bagian jangkar

Salam, Tutorialpintar. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang bagian-bagian jangkar. Jangkar merupakan salah satu perangkat penting dalam dunia pelayaran. Dengan mengetahui dan memahami fungsi dari setiap bagian jangkar, kita dapat menjalankan proses pelayaran dengan lebih efektif dan aman. Berikut adalah penjelasan mengenai bagian-bagian jangkar:

1. Anak Jangkar

(Model dan Fungsi Anak Jangkar)

Anak jangkar merupakan bagian dari jangkar yang berbentuk seperti taring dengan ujung yang tumpul. Model anak jangkar bermacam-macam, seperti model bulat, panci, atau segitiga. Anak jangkar memiliki fungsi sebagai penjepit yang mencegah jangkar jatuh ke dasar laut saat jangkar masih berada di dalam air.

Bagian ini sangat penting karena mampu mengatur posisi jangkar agar tidak mudah terjatuh atau meluncur ke dasar laut. Seiring perkembangan teknologi, saat ini banyak anak jangkar yang telah dilengkapi dengan kait yang dapat bergerak secara otomatis saat jangkar dicabut, memudahkan proses penarikan jangkar secara lebih efisien.

Untuk ukuran anak jangkar sendiri dapat disesuaikan dengan ukuran jangkar pada umumnya. Sebaiknya, pemilihan ukuran anak jangkar disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan pelayaran yang akan dilakukan.

Pada umumnya, anak jangkar terbuat dari baja karbon yang tahan karat dan memiliki tingkat elastisitas yang baik. Hal ini memastikan anak jangkar tetap kokoh dan kuat meskipun terkena tekanan yang tinggi saat proses jangkar dilarungkan atau ditarik.

Selain itu, beberapa model anak jangkar yang sudah dilengkapi dengan kait otomatis umumnya terbuat dari material yang kuat dan tahan lama, seperti stainless steel, agar dapat menghadapi kondisi lingkungan laut yang beragam.

2. Tali Tambat

Tali tambat adalah bagian dari jangkar yang berfungsi sebagai perpanjangan jangkar agar dapat terhubung dengan kapal atau dermaga. Tali tambat biasanya terbuat dari serat alami atau bahan sintetis yang kuat dan tahan lama.

Pemilihan jenis tali tambat harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan perairan dan ukuran kapal yang digunakan. Jenis tali tambat yang sering digunakan antara lain tali tambat yang terbuat dari bahan polipropilena, poliester, atau serat alami seperti manila. Kelebihan tali tambat yang terbuat dari bahan sintetis adalah tahan terhadap air laut yang dapat menyebabkan korosi pada material tali tambat yang terbuat dari serat alami.

Saat melakukan sandar atau merapat di dermaga, tali tambat harus dipasang dengan benar dan kuat sehingga dapat menahan beban dan tekanan yang timbul akibat hentakan gelombang laut. Selain itu, tali tambat juga harus memiliki panjang yang cukup untuk mengakomodasi perubahan tinggi air laut yang biasanya terjadi akibat pasang surut.

Penggunaan tali tambat yang sesuai dengan ukuran dan kekuatan kapal akan memberikan keamanan dan kenyamanan lebih selama proses sandar maupun merapat pada dermaga.

3. Tongkat Jangkar

Tongkat jangkar merupakan bagian dari jangkar yang berfungsi sebagai pegangan saat melakukan pemasangan atau pelepasan jangkar. Tongkat jangkar biasanya terbuat dari bahan logam, seperti besi atau baja, yang memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban saat jangkar dilarungkan atau ditarik.

Panjang tongkat jangkar dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran kapal. Pada umumnya, panjang tongkat jangkar berkisar antara 1 hingga 3 meter. Bagian ujung tongkat jangkar umumnya dilengkapi dengan genggam atau pegangan berukuran besar agar memudahkan awak kapal saat melakukan proses pemasangan atau pelepasan jangkar.

Tongkat jangkar juga harus cukup kokoh dan kuat untuk bersandar pada badan kapal saat tidak digunakan. Selain itu, material yang digunakan untuk membuat tongkat jangkar juga harus tahan korosi dan memperhatikan faktor kekuatan dan keamanan pada saat jangkar dilarungkan atau ditarik.

Pada perkembangan terkini, terdapat tongkat jangkar yang dilengkapi dengan teknologi canggih, seperti lampu LED dan sistem navigasi, yang dapat memudahkan proses pemasangan dan pelepasan jangkar saat kondisi lingkungan gelap atau buruk.

4. Rantai Jangkar

Rantai jangkar adalah bagian dari jangkar yang berfungsi sebagai penghubung antara jangkar dengan tongkat jangkar. Rantai jangkar terbuat dari baja yang tahan karat dan memiliki ukuran dan kekuatan yang cukup untuk menahan beban saat proses jangkar dilarungkan atau ditarik.

Ukuran rantai jangkar disesuaikan dengan ukuran jangkar dan kebutuhan kapal. Panjang rantai jangkar dapat bervariasi antara 100 hingga 300 meter tergantung pada kedalaman perairan yang dilalui kapal.

Manfaat penggunaan rantai jangkar adalah dapat menambah kestabilan dan keamanan kapal saat berlabuh. Rantai jangkar juga berfungsi sebagai penahan pada saat kapal terkena gelombang laut atau arus pasang yang kuat.

Rantai jangkar harus dipasang dengan baik dan kuat pada masing-masing mata jangkar dan tongkat jangkar agar terhindar dari kerusakan atau putus saat proses jangkar dilarungkan atau ditarik. Selain itu, harus dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi rantai jangkar untuk memastikan tidak ada keretakan atau kerusakan pada setiap mata rantai yang dapat mengurangi kekuatannya.

5. Kail Jangkar

Kail jangkar adalah bagian dari jangkar yang berfungsi sebagai penghubung antara jangkar dengan tali tambat atau rantai jangkar. Kail jangkar terbuat dari bahan logam yang kuat dan tahan karat.

Kail jangkar harus memiliki kekuatan dan ketahanan yang cukup untuk menahan beban saat jangkar dilarungkan atau ditarik. Pada umumnya, kail jangkar memiliki bentuk seperti mata kail agar dapat dipasang pada bagian ujung tali tambat atau rantai jangkar dengan lebih mudah dan rapat.

Pemasangan kail jangkar pada tali tambat atau rantai jangkar harus dilakukan dengan benar dan kuat agar tidak mudah terlepas saat kapal terkena tekanan atau beban yang tinggi. Selain itu, kail jangkar juga harus dipastikan tidak ada kerusakan atau keretakan yang dapat mengurangi kekuatannya.

Pemilihan bahan kail jangkar yang berkualitas serta pemasangan yang tepat akan memastikan keberhasilan pelayaran dan keselamatan awak kapal selama proses berlabuh atau sandar di dermaga.

6. Sarung Jangkar

Sarung jangkar adalah bagian dari jangkar yang berfungsi sebagai pelindung jangkar dari kerusakan akibat gesekan atau benturan dengan permukaan laut, dasar laut, atau struktur di dermaga.

Sarung jangkar umumnya terbuat dari bahan pelindung, seperti karet atau plastik, yang lentur dan dapat menahan gesekan ataupun benturan yang terjadi saat jangkar diturunkan atau ditarik. Penggunaan sarung jangkar akan membuat jangkar lebih awet dan terhindar dari kerusakan yang dapat mengurangi fungsinya.

Keuntungan menggunakan sarung jangkar adalah mampu melindungi jangkar dari kerusakan akibat gesekan dengan dasar laut yang keras, seperti batu karang atau terumbu karang. Sarung jangkar juga dapat melindungi struktur di dermaga agar tidak tergores atau rusak akibat gesekan dengan jangkar saat kapal merapat atau sandar.

Pemilihan sarung jangkar yang tepat harus memperhatikan ukuran dan bentuk jangkar, serta kondisi lingkungan perairan dan dermaga yang akan dilalui kapal. Selain itu, harus dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi sarung jangkar, terutama pada bagian yang rentan terkena gesekan atau benturan, agar dapat diganti pada saat sudah terlihat ada tanda-tanda kerusakan.

7. Badan Jangkar

Badan jangkar adalah bagian dari jangkar yang berfungsi sebagai perangkat penjepit dan pemberat. Badan jangkar umumnya berbentuk seperti kail yang dilengkapi dengan beberapa mata jangkar sebagai tempat pemasangan tongkat jangkar dan rantai jangkar.

Pemilihan material badan jangkar harus memperhatikan faktor kekuatan dan ketahanan terhadap korosi, karena badan jangkar akan terendam di dalam air laut saat proses jangkar dilarungkan atau ditarik. Material yang sering digunakan pada badan jangkar adalah baja karbon atau baja karbon tahan karat.

Ukuran dan bentuk badan jangkar disesuaikan dengan jenis kapal dan kondisi perairan yang akan dilalui. Terdapat beberapa jenis badan jangkar yang tersedia di pasaran, seperti badan jangkar berbentuk bulat, panci, atau segitiga.

Pemasangan badan jangkar harus dilakukan dengan benar dan kuat pada anak jangkar agar dapat menjaga kestabilan dan ketahanan jangkar saat proses jangkar dilarungkan atau ditarik. Selain itu, harus dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi badan jangkar untuk memastikan tidak ada keretakan atau kerusakan yang dapat mengurangi kekuatannya.

8. Mata Jangkar

Mata jangkar adalah bagian dari jangkar yang berfungsi sebagai tempat dimasukkannya tongkat jangkar dan rantai jangkar. Mata jangkar terletak pada bagian atas badan jangkar dan biasanya berbentuk seperti cincin atau kait.

Pada saat jangkar dilarungkan, kedua ujung tongkat jangkar dihubungkan melalui mata jangkar sehingga membentuk segitiga. Kemudian, rantai jangkar dihubungkan pada kait atau cincin pada mata jangkar.

Mata jangkar harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban saat jangkar dilarungkan atau ditarik. Pemasangan mata jangkar pada badan jangkar harus dilakukan dengan benar dan kuat agar tidak mudah terlepas saat kapal terkena tekanan atau beban yang tinggi.

Pemilihan material mata jangkar harus memperhatikan faktor kekuatan dan ketahanan terhadap korosi, karena bagian ini akan terendam di dalam air laut saat proses jangkar dilarungkan atau ditarik. Material yang sering digunakan untuk membuat mata jangkar adalah baja karbon atau baja karbon tahan karat.

9. Leset Jangkar

Leset jangkar adalah bagian dari jangkar yang berfungsi sebagai peredam hentakan atau getaran saat jangkar terkena gelombang atau arus laut yang kuat. Leset jangkar terdiri dari bahan elastis, seperti tali atau kain khusus, yang memiliki daya lentur dan tahan terhadap terpaan air laut.

Leset jangkar dipasang pada salah satu ujung rantai jangkar dan berfungsi mengurangi atau menjaga kestabilan kapal saat terkena hentakan atau getaran yang dihasilkan oleh gelombang laut atau arus pasang yang kuat. Leset jangkar juga membantu mengurangi beban yang diterima oleh tali tambat atau rantai jangkar sehingga meningkatkan keamanan dan kenyamanan kapal saat merapat di dermaga.

Pemilihan lesat jangkar harus disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan kapal. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lesat jangkar adalah tingkat elastisitas, tahan terhadap tekanan air, dan daya tahan terhadap korosi. Lesat jangkar yang dipasang harus kuat dan tahan lama agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik selama proses berlabuh atau sandar.