Halo Tutorialpintar, dalam artikel ini kita akan membahas mengenai bagian-bagian dari wedangga. Wedangga merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan, terutama dalam arsitektur tradisional Jawa. Mempelajari bagian-bagian wedangga akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya dan seni arsitektur Jawa. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai bagian-bagian wedangga.
Antefiks
Antefiks merupakan bagian pertama dari wedangga yang berada di puncak atap. Bagian ini berfungsi sebagai hiasan dan pelindung dari hujan dan angin. Antefiks biasanya memiliki bentuk yang bervariasi, mulai dari bentuk bunga, kepala burung, hingga makhluk mitologi seperti naga atau garuda. Antefiks seringkali diukir dengan detail yang indah dan merupakan salah satu ciri khas dari arsitektur Jawa.
Bati
Bati adalah bagian wedangga yang terletak di bawah antefiks. Bati memiliki fungsi yang sama dengan antefiks, yaitu sebagai pelindung dari hujan, angin, dan sinar matahari. Namun, perbedaannya terletak pada bentuknya yang lebih sederhana. Bati biasanya berbentuk datar atau hanya memiliki hiasan berupa ukiran minimalis.
Kudus
Kudus adalah bagian wedangga yang terletak di tengah-tengah atap. Bagian ini memiliki fungsi penting sebagai penopang atap. Kudus umumnya berbentuk seperti balok kayu yang panjang dan lebar. Kudus juga sering dihiasi dengan ukiran yang menambah keindahan dan keanggunan dari sebuah bangunan.
Pengewan
Pengewan adalah bagian wedangga yang terletak di samping kudus. Bagian ini memiliki fungsi sebagai penyeimbang dan penopang atap. Pengewan biasanya berbentuk seperti kuda-kuda yang memanjang di sisi-sisi atap. Selain itu, pengewan juga menjadi tempat untuk mengalirkan air hujan agar tidak merusak struktur atap.
Bhajra
Bhajra adalah bagian wedangga yang berada di ujung atas atap. Bhajra berfungsi sebagai hiasan yang menjadi simbol keagungan dan kesucian. Bagian ini umumnya berbentuk menyerupai lonceng atau hiasan berupa bunga teratai. Bhajra memiliki makna religius dan melambangkan harmoni antara langit dan bumi dalam kepercayaan Jawa.
Singa
Singa adalah bagian wedangga yang berada di ujung bawah atap. Bagian ini umumnya berbentuk ukiran singa yang menghadap ke bawah. Singa melambangkan kekuatan dan keberanian. Selain itu, singa juga berfungsi sebagai penjaga yang melindungi bangunan dari segala macam ancaman.
Kurung-gung
Kurung-gung adalah bagian wedangga yang berada di sisi-sisi atap. Bagian ini memiliki fungsi sebagai penyeimbang dan penopang atap. Kurung-gung biasanya berbentuk seperti balok kayu panjang yang melintang di sepanjang atap. Kurung-gung juga biasanya dihiasi dengan ukiran-ukiran yang memperindah bangunan.
Kumbang Rias
Kumbang rias adalah bagian wedangga yang sering terdapat di bagian bawah kurung-gung. Bagian ini berfungsi sebagai hiasan tambahan yang menambah keindahan dari sebuah bangunan. Kumbang rias biasanya berbentuk seperti ukiran bunga atau hiasan-hiasan geometris yang rumit. Bagian ini menjadi bagian yang sangat detail dalam pembuatan wedangga.
Hormambing
Hormambing adalah bagian wedangga yang berada di bawah kurung-gung. Bagian ini memiliki fungsi sebagai penopang tambahan untuk atap. Bentuk hormambing umumnya seperti balok pendek yang melintang di bawah kurung-gung. Walaupun memiliki fungsi yang sederhana, hormambing tetap menjadi bagian penting untuk menjaga kestabilan struktur bangunan.
Umbul-umbul
Umbul-umbul adalah bagian wedangga yang berada di sisi-sisi atap dan sering tergantung dari pengewan. Bagian ini berfungsi sebagai hiasan yang menambah keindahan dari sebuah bangunan. Umbul-umbul biasanya berbentuk seperti umbul-umbul pada umumnya, yaitu kain yang diikat dan berwarna-warni. Umbul-umbul tidak hanya menjadi hiasan, tetapi juga memiliki makna simbolis dalam tradisi Jawa.