Halo Tutorialpintar, dalam artikel ini kita akan membahas tentang pembagian fiil dalam bahasa Indonesia. Fiil, atau kata kerja, adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki peran penting dalam sebuah kalimat. Pembagian fiil dilakukan berdasarkan bentuk dan fungsi kata kerja itu sendiri. Dengan memahami pembagian fiil, kita dapat menggunakan kata kerja secara tepat dalam kalimat-kalimat yang kita buat.
1. Pembagian Fiil Berdasarkan Bentuk Kata Kerja
Fiil dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan bentuk kata kerja, yaitu sebagai berikut:
-
Fiil Beraturan
Fiil beraturan adalah kata kerja yang pembentukannya mengikuti aturan pembentukan kata kerja dalam bahasa Indonesia. Contoh fiil beraturan antara lain “mengajar”, “melihat”, dan “membaca”. Fiil beraturan ini memiliki akar kata dan menggunakan awalan me-, pe-, di-, atau ter-. Dalam penggunaannya, fiil beraturan tetap sejalan dengan aturan pembentukan kata kerja.
-
Fiil Tidak Beraturan
Fiil tidak beraturan adalah kata kerja yang pembentukannya tidak mengikuti aturan pembentukan kata kerja dalam bahasa Indonesia. Contoh fiil tidak beraturan antara lain “pergi”, “datang”, dan “tidur”. Fiil tidak beraturan ini tidak memiliki akar kata dan penggunaannya tidak mengikuti aturan pembentukan kata kerja.
-
Fiil Serapan
Fiil serapan adalah kata kerja dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa asing dan telah diserap ke dalam bahasa Indonesia. Contoh fiil serapan antara lain “mengatletik”, “melobi”, dan “menatri”. Fiil serapan ini memiliki awalan meny- atau men-
2. Pembagian Fiil Berdasarkan Fungsi Kata Kerja
Selain pembagian berdasarkan bentuk kata kerja, fiil dalam bahasa Indonesia juga dapat dibagi berdasarkan fungsi kata kerja dalam kalimat. Berikut adalah pembagian fiil berdasarkan fungsi kata kerja:
-
Fiil Predikat
Fiil predikat adalah kata kerja yang berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Predikat adalah kata kerja yang menjelaskan tindakan atau keadaan dari subjek dalam kalimat. Contoh fiil predikat antara lain “makan”, “minum”, dan “berlari”. Fiil predikat ini biasanya memberikan informasi tentang tindakan yang dilakukan oleh subjek.
-
Fiil Transitif
Fiil transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek untuk melengkapi arti yang ingin disampaikan. Objek merupakan pihak yang menerima aksi dari subjek dalam kalimat. Contoh fiil transitif antara lain “melihat”, “membaca”, dan “menulis”. Fiil transitif ini memberikan informasi tentang tindakan yang dilakukan oleh subjek kepada objek.
-
Fiil Intransitif
Fiil intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek untuk melengkapi arti yang ingin disampaikan. Contoh fiil intransitif antara lain “pergi”, “datang”, dan “tidur”. Fiil intransitif ini memberikan informasi tentang tindakan yang dilakukan oleh subjek tanpa ada objek yang menerima aksi.
-
Fiil Kausatif
Fiil kausatif adalah kata kerja yang mengindikasikan bahwa subjek menyebabkan atau mempengaruhi objek untuk melakukan suatu tindakan. Contoh fiil kausatif antara lain “membuat”, “menyuruh”, dan “membiarkan”. Fiil kausatif ini memberikan informasi tentang tindakan yang dilakukan oleh subjek dan pengaruhnya terhadap objek.
-
Fiil Refleksif
Fiil refleksif adalah kata kerja yang menyatakan bahwa subjek melakukan tindakan kepada dirinya sendiri. Contoh fiil refleksif antara lain “berpakaian”, “mencuci”, dan “mengurus”. Fiil refleksif ini memberikan informasi tentang tindakan yang dilakukan oleh subjek terhadap dirinya sendiri.
3. Fiil Bantu
Fiil bantu adalah kata kerja yang digunakan bersama dengan kata kerja lain (fiil utama) untuk membentuk kalimat. Fiil bantu ini memberikan informasi tambahan tentang waktu, aspek, keadaan, dan niat dalam sebuah kalimat. Contoh fiil bantu antara lain “akan”, “sedang”, dan “telah”. Fiil bantu ini tidak memiliki bentuk perubahan seperti fiil utama.
4. Fiil Gabungan
Fiil gabungan adalah gabungan antara fiil utama dengan kata lain seperti preposisi atau kata sambung. Contoh fiil gabungan antara lain “memikirkan”, “berbicara tentang”, dan “bertemu dengan”. Fiil gabungan ini memberikan informasi tambahan tentang bagaimana, dengan siapa, atau tentang apa tindakan dalam kalimat dilakukan.
5. Fiil Nomina
Fiil nomina adalah kata kerja yang juga dapat berfungsi sebagai nomina atau kata benda dalam kalimat. Contoh fiil nomina antara lain “makan” (fiil) dan “makanan” (nomina). Fiil nomina ini memberikan informasi tentang tindakan yang dilakukan serta benda yang berkaitan dengan tindakan tersebut.
6. Fiil Adjektiva
Fiil adjektiva adalah kata kerja yang juga dapat berfungsi sebagai adjektiva atau kata sifat dalam kalimat. Contoh fiil adjektiva antara lain “mencintai” (fiil) dan “cinta” (adjektiva). Fiil adjektiva ini memberikan informasi tentang tindakan serta sifat yang berkaitan dengan tindakan tersebut.
7. Fiil Adverbia
Fiil adverbia adalah kata kerja yang juga dapat berfungsi sebagai adverbia atau kata keterangan dalam kalimat. Contoh fiil adverbia antara lain “berlari” (fiil) dan “cepat” (adverbia). Fiil adverbia ini memberikan informasi tentang tindakan serta cara atau keadaan pelaksanaan tindakan tersebut.
8. Fiil Preposisi
Fiil preposisi adalah kata kerja yang juga dapat berfungsi sebagai preposisi dalam kalimat. Contoh fiil preposisi antara lain “dengan” (preposisi) dan “dengan” (fiil). Fiil preposisi ini memberikan informasi tentang tindakan serta preposisi yang berkaitan dengan tindakan tersebut.
9. Fiil Konjungsi
Fiil konjungsi adalah kata kerja yang juga dapat berfungsi sebagai konjungsi dalam kalimat. Contoh fiil konjungsi antara lain “sebelum” (konjungsi) dan “sebelum” (fiil). Fiil konjungsi ini memberikan informasi tentang tindakan serta konjungsi yang menghubungkan tindakan tersebut dengan bagian lain dalam kalimat.