Halo Tutorialpintar, dalam artikel ini kita akan membahas tentang pembagian pantun lama dan baru beserta contohnya. Pantun adalah salah satu bentuk sastra lisan yang memiliki ciri khas berupa rima dan irama dalam penyampaian isi pesan. Sejak zaman dulu, pantun telah menjadi salah satu warisan budaya yang masih lestari hingga saat ini. Namun, seiring berjalannya waktu, pantun juga mengalami perkembangan menjadi dua jenis utama, yaitu pantun lama dan pantun baru. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai kedua jenis pantun tersebut.
1. Pantun Lama
Pantun lama merupakan bentuk pantun tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu. Pantun lama biasanya terdiri dari empat baris dengan pola A-B-A-B dan memiliki irama yang khas. Isi pantun lama cenderung bersifat nasihat, sindiran, atau kritikan terhadap kehidupan sehari-hari. Contoh pantun lama sebagai berikut:
1. Pantun lama tentang nasihat:
Ayah berkata janganlah nyanyi
Bukan main tak baik di telinga
Betul katanya bijak yang tahu
Gembala mendurhaka kasihan padanya
2. Pantun lama tentang sindiran:
Ada nasi sudah jadi bubur
Hidung tinggi lebih dari langit
Sombong saja tidak berguna
Namanya telah ternoda
3. Pantun lama tentang kritikan:
Di mana-mana panjang bicaranya
Banyak sifat mulut memberi harap
Tatapannya jangan pandang tinggi
Nanti orang nak sikap curiga
Pantun lama memiliki irama yang khas dan makna yang dalam. Dalam kehidupan sehari-hari, pantun lama masih sering digunakan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan, pertunjukan seni, atau pertemuan kebudayaan.
2. Pantun Baru
Seiring perkembangan zaman, pantun juga mengalami perubahan menjadi pantun baru. Pantun baru memiliki ciri khas yang berbeda dengan pantun lama. Pantun baru lebih bebas dalam penggunaan rima dan irama. Kontennya pun lebih variatif, mulai dari kritik sosial, humor, hingga pesan-pesan yang inspiratif. Contoh pantun baru sebagai berikut:
1. Pantun baru tentang kritik sosial:
Di balik tembok bertugas polisi
Bekerja keras demi kesejahteraan
Warga negara mari kita dukung
Pantang mundur lawan korupsi
2. Pantun baru tentang humor:
Naik sepeda tanpa berjalan
Tukang tambal ban silakan bergaya
Persen gigi jangan sampai terklaim
Hati-hati kepalanya tertimpa raya
3. Pantun baru tentang pesan inspiratif:
Kejarlah impian di muka bumi
Tak peduli berapa banyak rintangan
Percayalah pada diri sendiri
Kesuksesan akan datang menjemput kemenangan
Pantun baru memberikan ruang kreativitas yang lebih luas dalam berkesenian pantun. Pantun ini sering digunakan dalam berbagai media, seperti media sosial, puisi, atau lagu-lagu populer.
3. Kesimpulan
Pantun merupakan salah satu warisan budaya yang masih hidup hingga saat ini. Pantun lama memiliki pola dan irama khas, sementara pantun baru lebih bebas dalam hal tersebut. Kedua jenis pantun ini memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda sesuai dengan perkembangan zaman. Pantun lama masih sering digunakan dalam acara adat, sementara pantun baru lebih banyak digunakan dalam berbagai media. Mari lestarikan keindahan pantun dan nikmati kebesaran pesan yang terkandung di dalamnya.