sebutkan dan jelaskan pembagian sub lapisan mantel bumi

Pendahuluan

Halo Tutorialpintar! Selamat datang di artikel kita kali ini. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai pembagian sub lapisan mantel bumi. Mantel bumi merupakan salah satu lapisan penting yang membentuk struktur dalam planet kita ini. Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai pembagian sub lapisan mantel bumi!

Lapisan Astenosfer

Lapisan pertama yang akan kita bahas adalah astenosfer. Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah litosfer dan terdiri dari batuan cair serta plastik. Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 100 hingga 350 km. Keunikan astenosfer terletak pada sifatnya yang memungkinkannya untuk berperilaku seperti cairan meskipun terdiri dari batuan padat. Hal ini disebabkan oleh suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi.

Astenosfer memiliki peran penting dalam pergerakan tektonik bumi. Lapisan ini memungkinkan lempeng-lempeng litosferik untuk bergerak dan saling bergesekan. Inilah yang menjadi penyebab dari terjadinya peristiwa seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Selain itu, astenosfer juga berperan dalam siklus karbon di bumi, dimana panas dan fluiditasnya berkontribusi terhadap peristiwa seperti subduksi dan vulkanisme.

Dalam penelitian geologi, astenosfer sering kali diidentifikasi melalui metode pemodelan seismik. Pada wilayah astenosfer, gelombang seismik mengalami perubahan kecepatan yang signifikan. Itulah mengapa astenosfer sering disebut sebagai “lapisan fluida” dari mantel bumi.

Selain pergerakan lempeng tektonik, astenosfer juga berperan dalam fenomena seperti terjadinya kerak-dasar lautan dan pembentukan pegunungan. Ketebalan astenosfer yang dapat berubah-ubah juga mempengaruhi pergerakan magma dari lapisan bawah menuju permukaan bumi.

Dalam summar berikutnya, kita akan melanjutkan pembahasan mengenai lapisan mantel bumi yang lainnya. Mari kita lanjutkan!

Lapisan Peridotit

Lapisan kedua yang akan kita bahas adalah peridotit. Peridotit adalah jenis batuan ultramafik yang dominan dalam lapisan atas mantel bumi. Komposisinya terdiri dari mineral olivin dan piroksen, dengan sedikit tambahan mineral seperti spinel, garnet, dan plagioklas. Lapisan peridotit memiliki ketebalan sekitar 400 hingga 600 km dan berada di bawah astenosfer.

Peridotit memiliki sifat yang cukup khas, yaitu memiliki tekstu batuan dengan butiran yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh kondisi yang terbentuk di dalam mantel bumi, dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Karena mineral olivin yang dominan dalam peridotit, warna batuan ini cenderung hijau. Namun, bisa juga terlihat berwarna kecoklatan atau hitam karena adanya mineral tambahan.

Lapisan peridotit memiliki peran penting dalam siklus mantel bumi. Proses pergerakan konveksi mantel bumi terutama terjadi di lapisan ini. Konveksi mantel adalah pergerakan panas yang melibatkan perubahan suhu dan tekanan. Panas dari inti bumi naik ke permukaan melalui lapisan peridotit ini. Fenomena ini adalah penyebab utama dari pergerakan lempeng tektonik dan terjadi dalam skala jutaan tahun.

Peridotit juga berperan dalam siklus batuan di bumi. Ketika lempeng tektonik bertumbukan, terjadilah proses subduksi dimana lempeng yang lebih padat akan masuk ke dalam lapisan mantel bumi. Di lapisan peridotit inilah adanya interaksi antara material lempeng dan batuan peridotit itu sendiri, seperti terjadinya aliran konveksi dan fermentasi. Proses ini kemudian mempengaruhi aktivitas vulkanisme dan pembentukan pegunungan di bumi.

Demikianlah penjelasan tentang lapisan peridotit di mantel bumi. Mari kita lanjutkan pembahasan kita ke lapisan mantel bumi yang lainnya!

Lapisan Litosfer

Lapisan ketiga yang akan kita bahas adalah litosfer. Litosfer merupakan lapisan padat dan keras yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudra, bersama dengan lapisan atas mantel yang lebih rapat. Lapisan litosfer memiliki ketebalan sekitar 70 hingga 150 km dan menjadi tempat bagi lempeng tektonik bergerak di atasnya.

Litosfer terbentuk melalui proses pendinginan dan pengerasan kerak bumi. Pada kerak samudra, litosfer terdiri dari batuan basaltik yang lebih muda, sedangkan pada kerak benua, litosfer terdiri dari batuan granitik yang lebih tua. Batas antara kerak benua dan kerak samudra disebut dengan batas Mohorovicic atau disingkat dengan Moho.

Lapisan litosfer bertanggung jawab atas banyak fenomena geologis yang kita kenal, seperti terjadinya gunung berapi, gempa bumi, dan pembentukan lembah tektonik. Ketika lempeng tektonik bergerak, beberapa daerah di litosfer saling berinteraksi dan menyebabkan deformasi. Ini dapat menghasilkan kerutan dan lipatan batuan yang kemudian menjadi pegunungan. Selain itu, interaksi lempeng juga dapat menyebabkan terjadinya retakan yang pada akhirnya menjadi lembah tektonik atau lembah punggung bawah laut.

Litosfer juga berperan dalam menentukan batas-batas lempeng tektonik. Ada tiga macam batas lempeng tektonik yang mungkin terjadi di litosfer, yaitu batas divergen (lempeng menjauh), batas konvergen (lempeng bertumbukan), dan batas transform (lempeng berslide mendatar). Ketika berinteraksi, ketiga jenis batas ini menyebabkan berbagai fenomena geologis yang dapat kita amati di permukaan bumi.

Inilah penjelasan singkat tentang lapisan litosfer di mantel bumi. Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai lapisan mantel bumi lainnya!

Lapisan Mesosfer

Lapisan keempat yang akan kita bahas adalah mesosfer. Mesosfer merupakan lapisan mantel bumi yang terletak di bawah litosfer dan peridotit. Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 2.300 hingga 2.900 km. Mesosfer dikenal dengan sifatnya yang padat dan keras. Temperatur di dalam lapisan ini bahkan lebih tinggi daripada lapisan di atasnya.

Mesosfer merupakan lapisan tempat terjadinya peristiwa yang sangat menarik, yaitu terjadinya zona transisi. Zona transisi adalah area di mana batuan-batuan menunjukkan perubahan signifikan dalam hal fisika dan kimia. Salah satu contohnya adalah perubahan tekanan yang meningkat saat kita bergerak lebih dalam ke dalam mantel bumi.

Suhu di mesosfer dapat mencapai hingga 5.000 derajat Celsius. Kondisi ini membuat batuan di lapisan ini menjadi sangat padat dan keras. Di sinilah terletak zona konvektif yang sangat penting dalam pergerakan panas dari inti bumi menuju ke permukaan. Melalui proses konveksi ini, terjadi pergerakan panas dari dalam ke lapisan-lapisan di atasnya, seperti litosfer dan astenosfer.

Selain itu, mesosfer juga berperan dalam siklus mantel bumi. Ketika ada pergerakan lempeng tektonik yang terjadi di permukaan, ada bagian litosfer yang turun ke dalam mesosfer dalam proses yang disebut dengan subduksi. Di sini, litosfer akan mengalami deformasi dan menyebabkan terbentuknya tumbukan antar-lempeng tektonik dan gunung berapi.

Demikianlah penjelasan tentang lapisan mesosfer di mantel bumi. Mari kita lanjutkan pembahasan kita ke lapisan mantel bumi yang lainnya!

Lapisan B1600/250

Lapisan kelima yang akan kita bahas adalah lapisan yang diberi nama B1600/250. Nama ini mengacu pada suhu dan tekanan pada lapisan ini, yaitu suhu 1.600 derajat Celsius dan tekanan sebesar 250 gigapascal. Lapisan ini merupakan bagian dari mesosfer yang terletak di dekat inti bumi.

Pada lapisan B1600/250 ini, terdapat perubahan signifikan dalam struktur batuan. Batuan dalam lapisan ini terdiri dari kristal berukuran besar yang disebut dengan fase perovskit. Fase perovskit ini terbentuk oleh mineral-mineral seperti magnesium silikat, besi, dan silikon. Mineral-mineral ini memiliki sifat yang kuat dan keras, serta tahan terhadap tekanan dan suhu yang ekstrem.

Lapisan B1600/250 memiliki peran yang sangat penting dalam pergerakan panas di dalam mantel bumi. Di dalam lapisan ini, terdapat aliran konvektif yang membawa panas dari inti bumi ke lapisan di atasnya. Tekanan tinggi dan suhu yang mencapai ribuan derajat Celsius membuat lapisan ini menjadi sumber pergerakan mantel bumi yang intens dan kuat.

Penelitian terkini mengindikasikan adanya lapisan B1600/250 ini bukan hanya di dalam mantel bumi, tetapi juga merupakan struktur yang ada di dalam mantel planet-planet lain di Tata Surya. Sebagai salah satu lapisan paling dalam dan menarik dalam mantel bumi, lapisan ini menjadi fokus utama para ilmuwan dalam memahami fenomena yang terjadi di dalam planet kita ini.

Inilah penjelasan singkat tentang lapisan B1600/250 di mesosfer mantel bumi. Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai lapisan mantel bumi lainnya!

Lapisan D”

Lapisan keenam yang akan kita bahas adalah lapisan D”. Lapisan ini merupakan lapisan yang terletak di antara mesosfer dan inti bumi. Penamaan D” ini diberikan karena lapisan ini terletak pada kedalaman sekitar 2.700 hingga 2.900 km dari permukaan bumi.

Lapisan D” merupakan lapisan yang sangat menarik bagi para ilmuwan geologi. Dalam lapisan ini, terdapat perubahan komposisi dan sifat mineral yang signifikan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa batuan di lapisan D” ini mengandung mineral seperti ferroperiklas dan stishovit, yang umumnya tidak ditemukan di lapisan lain dalam mantel bumi.

Perkiraan mengenai suhu dan tekanan di lapisan D” ini juga sangat tinggi. Secara kasar, suhu di lapisan ini dapat mencapai sekitar 3.500 hingga 4.000 derajat Celsius, sementara tekanannya mencapai beberapa megapascal.

Lapisan D” memiliki peran yang penting dalam pergerakan panas di dalam mantel bumi. Untuk menyampaikan panas dari inti bumi ke lapisan di atasnya, lapisan D” bertindak sebagai zona peralihan. Di sini, terjadi perubahan ekstrem dalam hal suhu dan tekanan, yang kemudian mempengaruhi aliran konvektif dalam mantel bumi.

Penelitian terhadap lapisan D” ini masih terus dilakukan karena keunikan dan kompleksitasnya. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai lapisan D”, kita akan dapat memahami fenomena geologis yang terjadi di dalam mantel bumi dan mengapa planet kita ini memiliki struktur yang unik.

Demikianlah penjelasan tentang lapisan D” di mantel bumi. Mari kita lanjutkan pembahasan kita ke lapisan mantel bumi yang lainnya!

Lapisan Inti Luar

Lapisan ketujuh yang akan kita bahas adalah inti luar. Lapisan ini merupakan lapisan yang terletak di antara inti dalam dan mantel bumi. Lapisan inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.200 hingga 2.400 km.

Inti luar terdiri dari campuran besi dan nikel, dengan suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan inti dalam. Di lapisan ini, material tersebut tetap dalam bentuk cair karena temperatur yang lebih tinggi daripada titik lebur batuan tersebut.

Lapisan inti luar memiliki peran penting dalam struktur dan aktivitas bumi. Pergerakan cairan dalam lapisan ini adalah sumber dari medan magnet bumi. Ketika medan magnet bumi berubah atau terganggu, penelitian terhadap lapisan inti luar akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini.

Inti luar juga berperan dalam fenomena geologis seperti pergerakan lempeng tektonik. Gaya tarikan dan dorongan yang terjadi di lapisan ini menyebabkan pergerakan lempeng di permukaan bumi. Itulah sebabnya gempa bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi di daerah di mana lempeng bertemu atau bergesekan dengan lempeng lainnya.

Demikianlah penjelasan singkat tentang lapisan inti luar di mantel bumi. Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai lapisan mantel bumi yang terakhir!

Lapisan Inti Dalam

Lapisan terakhir yang akan kita bahas adalah inti dalam. Inti dalam merupakan lapisan yang paling dalam dari mantel bumi, terletak di bagian paling dalam planet kita ini. Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 1.200 hingga 1.400 km.

Inti dalam terdiri dari besi dan nikel dalam bentuk padat. Suhu di lapisan ini dapat mencapai sekitar 5.000 hingga 6.000 derajat Celsius. Tekanan yang sangat tinggi juga terjadi di lapisan inti dalam, dapat mencapai beberapa ratus gigapascal.

Inti dalam berperan penting dalam menjaga stabilitas planet kita ini. Perubahan material dari cair ke padat dalam inti ini mempengaruhi dinamika dan pergerakan sirkulasi termal di dalam mantel bumi. Keadaan ini mempengaruhi pergerakan lempeng tektonik dan fenomena geologis lainnya yang terjadi di permukaan bumi.

Penelitian terhadap lapisan inti dalam ini juga memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur dan evolusi bumi. Informasi mengenai temperatur, tekanan, dan komposisi material di lapisan ini penting dalam memahami segala hal yang terjadi di dalam planet kita ini.

Inilah penjelasan singkat tentang lapisan inti dalam di mantel bumi. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai lapisan ini, kita akan dapat menjelaskan fenomena geologis dan menjaga kelangsungan hidup planet kita dengan lebih baik.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan mengenai pembagian sub lapisan mantel bumi. Dalam artikel ini, kita telah belajar mengenai berbagai lapisan yang membentuk struktur dalam planet kita ini, mulai dari astenosfer hingga inti dalam. Setiap lapisan memiliki sifat, komposisi, dan peran yang berbeda dalam pergerakan panas dan material di dalam mantel bumi.

Diharapkan artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang struktur dan evolusi bumi. Semoga pengetahuan kita tentang planet kita ini semakin bertambah dan kita dapat menjaga kelestariannya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa di kesempatan selanjutnya!