Halo Tutorialpintar, dalam artikel ini kita akan membahas pembagian triguna. Triguna merupakan konsep dalam filsafat Hindu yang membagi alam semesta dan segala isinya menjadi tiga guna atau sifat. Ketiga guna tersebut adalah sattwa (kesucian), rajas (gerakan, kegiatan), dan tamas (kelalaian).
1. Sattwa: Sifat Kesucian
Sattwa adalah sifat kesucian yang merujuk pada kualitas yang satwik, murni, dan suci. Guna ini merupakan sifat alam semesta yang dihubungkan dengan cahaya, pengetahuan, kebijaksanaan, dan kebenaran. Ketika triguna sattwa mendominasi seseorang, mereka memiliki karakteristik yang positif, seperti moralitas yang baik, pikiran yang tenang, dan kebajikan yang tinggi.
Pertama-tama, sattwa berkaitan dengan keberanian untuk berbuat baik dan membantu orang lain. Orang yang memiliki sifat sattwa cenderung memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dan tidak terikat oleh hawa nafsu atau hasrat materi. Mereka memiliki pemahaman yang dalam tentang kebenaran dan keutamaan, dan berusaha hidup sesuai dengan nilai-nilai yang tinggi.
Kedua, sifat sattwa juga berhubungan dengan pengetahuan dan pemikiran yang bersifat jernih dan objektif. Orang yang mendominasi sattwa dalam dirinya cenderung memiliki kemampuan untuk memahami pengetahuan spiritual dan filosofis dengan mudah. Mereka cenderung mengejar pengetahuan dan kebijaksanaan dengan tekun, dan memiliki minat yang dalam dalam hal-hal yang bersifat spiritual.
Selain itu, sattwa juga mencerminkan kualitas pikiran yang stabil dan tenang. Orang yang mengutamakan sattwa dalam hidupnya tidak mudah terpengaruh oleh emosi negatif seperti kemarahan, kesedihan, atau kecemasan. Mereka mampu menghadapi tantangan hidup dengan tenang, dan memiliki ketenangan batin yang lebih dalam.
Selanjutnya, sattwa juga berkaitan dengan kualitas batin yang suci dan kemampuan untuk memahami kebenaran spiritual. Orang yang mendominasi sifat ini cenderung mengembangkan cinta universal dan kasih sayang terhadap sesama manusia serta semua bentuk kehidupan. Mereka percaya pada prinsip saling mengasihi dan saling menghormati, dan bertujuan untuk mencapai pembebasan atau kesempurnaan spiritual.
Akhirnya, sattwa juga mencerminkan sifat optimisme dan kebahagiaan dalam kehidupan. Orang yang cenderung memiliki guna ini dalam dirinya cenderung memiliki keyakinan yang kuat pada keberadaan Tuhan yang Maha Esa dan rejeki yang melimpah. Mereka berpandangan bahwa kehidupan adalah anugerah yang indah dan penuh harapan, dan berusaha menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan keberanian.
2. Rajas: Sifat Gerakan dan Kegiatan
Rajas adalah sifat gerakan dan kegiatan yang merujuk pada sifat alam semesta yang berkaitan dengan aktivitas, ambisi, dan keberhasilan di dunia. Orang yang mendominasi guna rajas dalam dirinya cenderung memiliki kecenderungan untuk bertindak, bergerak, dan mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Kehidupan yang dikuasai oleh guna rajas seringkali ditandai oleh kegiatan yang intens dan berbagai macam ambisi. Orang-orang dengan sifat rajas cenderung memiliki dorongan yang kuat untuk mewujudkan cita-cita dan ambisi mereka, dan siap melakukan usaha ekstra untuk meraih kesuksesan.
Karakteristik pertama dari sifat rajas adalah hasrat untuk mencapai tujuan dan mencapai keberhasilan. Orang yang mendominasi guna ini cenderung memiliki fokus yang tinggi pada pencapaian pribadi dan pencapaian. Mereka memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil dalam hal material, sosial, dan karir, dan tidak takut untuk bekerja keras demi mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Selain itu, sifat rajas juga berkaitan dengan energi dan dorongan yang tinggi. Orang-orang dengan kecenderungan rajas cenderung menjadi orang yang aktif dan bergerak, selalu mencari cara untuk membuat hidup mereka lebih baik. Mereka memiliki semangat yang besar dan selalu ingin terlibat dalam berbagai kegiatan yang menantang.
Kualitas berani menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan juga merupakan karakteristik dari guna rajas. Orang-orang dengan sifat ini cenderung memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan hidup, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan atau kesulitan. Mereka siap mengambil risiko dan melawan segala rintangan dengan keberanian dan tekad.
Selanjutnya, sifat rajas juga dapat berdampak pada emosi dan hasrat yang mudah berubah-ubah. Orang dengan sifat rajas cenderung memiliki hasrat yang tinggi dan mudah bergairah, namun sering kali kurang stabil dalam menjaga emosi dan perasaan mereka. Mereka cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi dan mudah dipengaruhi oleh perubahan situasi atau kondisi eksternal.
Akhirnya, guna rajas juga memiliki dampak pada sifat kompetitif dan ambisi yang tinggi. Orang yang dominan dengan guna ini cenderung memiliki keinginan untuk bersaing dengan orang lain dan mencapai posisi yang lebih tinggi dalam hidup. Mereka memiliki semangat kompetisi yang tinggi dan selalu mencoba untuk memenangkan permainan yang ada dalam kehidupan mereka.
3. Tamas: Sifat Kelalaian
Tamas adalah sifat kelalaian yang merujuk pada sifat alam semesta yang berkaitan dengan kegelapan, ketidaktahuan, dan tanggung jawab yang rendah. Orang yang memiliki guna tamas cenderung memiliki karakteristik yang negatif, seperti kurangnya motivasi, rasa malas, dan pengetahuan yang terbatas.
Ketika triguna tamas mendominasi seseorang, mereka cenderung memiliki sikap yang lamban, malas, dan kurang perhatian terhadap tugas atau kewajiban mereka. Mereka mungkin memiliki pemahaman yang terbatas atau tidak tertarik pada pengetahuan spiritual atau filosofis, dan cenderung kurang memiliki motivasi atau semangat untuk mencapai tujuan hidup.
Karakteristik pertama dari guna tamas adalah kurangnya motivasi atau semangat dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang mendominasi sifat ini cenderung merasa malas atau tidak bersemangat dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas. Mereka cenderung memiliki sikap yang lamban atau enggan untuk bergerak maju, yang seringkali menyebabkan penundaan atau kegagalan dalam mencapai tujuan mereka.
Selanjutnya, tamas juga berkaitan dengan ketidaktahuan atau ketidakmampuan untuk berpikir secara jernih dan logis. Orang dengan sifat tamas cenderung memiliki pemahaman yang terbatas atau tidak tertarik untuk belajar hal-hal baru. Mereka mungkin kurang memiliki minat dalam pencarian pengetahuan atau kebijaksanaan, dan cenderung menghindari atau kurang responsif terhadap peluang belajar baru.
Sifat lamban dan kurang tanggung jawab juga merupakan karakteristik dari guna tamas. Orang-orang dengan guna ini cenderung memiliki sikap yang acuh tak acuh atau cuek terhadap tanggung jawab mereka sendiri. Mereka mungkin cenderung menunda-nunda atau menghindari tanggung jawab yang harus mereka lakukan, yang seringkali berdampak pada kegagalan atau konsekuensi negatif dalam kehidupan mereka.
Sifat tamas juga berkaitan dengan ketidaktahuan atau pengetahuan yang terbatas. Orang dengan sifat ini cenderung kurang tertarik atau memiliki pemahaman yang dangkal dalam hal-hal yang bersifat spiritual atau filosofis. Mereka mungkin memiliki sikap skeptis atau tidak percaya pada pengetahuan yang lebih tinggi atau dimensi spiritual dalam kehidupan.
Akhirnya, tamas juga mencerminkan kualitas mental yang rendah dan ketidaktahuan emosional. Orang dengan kecenderungan tamas cenderung memiliki tingkat energi yang rendah dan mudah kehilangan semangat atau motivasi. Mereka mungkin sering kali merasa lelah, lesu, atau tidak berdaya untuk menghadapi tantangan hidup, dan cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi atau mudah terpengaruh oleh emosi negatif.