Sebagai pembaca yang cerdas, kita harus mampu membedakan antara teks eksplanasi dengan jenis teks lainnya. Terutama dalam dunia penulisan, memahami karakteristik dan ciri-ciri suatu teks sangat penting. Namun, tidak jarang kita juga perlu tahu apa yang bukan menjadi ciri-ciri teks eksplanasi. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas berbagai hal yang bisa menggambarkan ciri-ciri teks eksplanasi, tetapi bukanlah ciri-ciri tersebut. Yuk, simak penjelasannya berikut!
1. Teks yang Menyajikan Prosedur
Teks eksplanasi seringkali memuat panduan atau langkah-langkah dalam melakukan sebuah prosedur. Namun, apabila teks tersebut hanya memberikan penjelasan mengenai berbagai tahapan suatu prosedur tanpa memberikan penjelasan tentang alasan di balik langkah-langkah tersebut, maka bisa dipastikan bahwa teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Dalam teks eksplanasi, tujuan utama adalah memberikan pemahaman tentang alasan dan logika di balik sebuah prosedur.
Sebagai contoh, jika Anda membaca sebuah teks yang berjudul “Cara Memasak Nasi Goreng”, tetapi teks tersebut tidak menjelaskan alasan mengapa harus menggunakan bumbu-bumbu tertentu atau mengapa harus menggoreng terlebih dahulu, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang ada hanya sebagai panduan prosedur tanpa memberikan penjelasan logis di balik langkah-langkah tersebut.
Hal yang sama juga berlaku untuk teks yang memberikan instruksi dalam dunia teknologi, seperti teks yang menjelaskan cara mengoperasikan sebuah perangkat atau aplikasi. Jika teks hanya memberikan langkah-langkah tanpa menjelaskan mengapa kita harus mengikuti langkah tersebut atau mengapa langkah itu penting, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
2. Teks yang Menyajikan Deskripsi Objek
Teks eksplanasi seringkali memberikan penjelasan tentang karakteristik atau fitur-fitur suatu objek. Namun, jika teks tersebut hanya memberikan deskripsi tanpa menjelaskan mengapa objek itu memiliki karakteristik tersebut atau apa alasan di balik fitur-fitur tersebut, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
Misalnya, Anda membaca sebuah teks yang berjudul “Deskripsi tentang Ikan Hiu”. Jika teks tersebut hanya menjelaskan tentang ukuran, bentuk tubuh, atau habitat hiu, tetapi tidak memberikan penjelasan tentang mengapa hiu memiliki bentuk tubuh yang aerodinamis atau mengapa hiu hidup di perairan tertentu, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang memberikan penjelasan hanya berfungsi sebagai deskripsi objek tanpa memberikan pemahaman tentang alasan di balik karakteristik atau fitur-fitur objek tersebut.
3. Teks yang Menyajikan Fakta Umum
Teks eksplanasi seringkali memberikan penjelasan mendalam tentang suatu topik tertentu. Meskipun demikian, teks eksplanasi tidak hanya memberikan fakta-fakta umum yang sudah diketahui banyak orang. Jika teks hanya mengulang informasi yang sudah lazim diketahui tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut atau pemahaman yang lebih mendalam, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
Sebagai contoh, jika Anda membaca sebuah teks tentang sejarah Perang Dunia II, tetapi teks tersebut hanya memberikan gambaran umum tentang tahun terjadinya perang, negara-negara yang terlibat, dan akhir perang, tetapi tidak memberikan penjelasan mengapa perang tersebut terjadi atau apa akibat yang ditimbulkan dari perang tersebut, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang hanya menyajikan fakta-fakta umum tanpa memberikan pemahaman lebih lanjut bukanlah teks eksplanasi.
4. Teks yang Menyajikan Argumentasi
Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang alasan di balik suatu fenomena atau peristiwa. Namun, jika teks tersebut hanya menampilkan argumen atau pendapat subjektif tanpa memberikan penjelasan ilmiah yang mendalam, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
Misalnya, Anda membaca sebuah artikel yang berjudul “Mengapa Perubahan Iklim adalah Mitos”. Jika teks tersebut hanya menyajikan pandangan subjektif dan tidak menyajikan penjelasan ilmiah yang mendukung pandangan tersebut, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang hanya berisi argumen tanpa dasar ilmiah tidak dapat dikategorikan sebagai teks eksplanasi.
5. Teks yang Menyajikan Opini
Teks eksplanasi haruslah berdasarkan fakta dan penjelasan ilmiah yang objektif. Jika teks tersebut hanya menyajikan opini pribadi tanpa dasar fakta yang kuat, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
Sebagai contoh, jika Anda membaca sebuah opini tentang manfaat makanan organik, tetapi teks tersebut tidak menyajikan penjelasan ilmiah mengenai apa yang membedakan makanan organik dengan makanan non-organik atau apa manfaat kesehatan yang terkait dengan makanan organik, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang hanya berisi opini pribadi tanpa dasar fakta yang kuat tidak dapat dikategorikan sebagai teks eksplanasi.
6. Teks yang Menyajikan Kontroversi
Teks eksplanasi haruslah menghindari kontroversi atau perdebatan yang tidak perlu. Jika teks tersebut hanya menyajikan pandangan yang kontroversial tanpa memberikan penjelasan mendalam dan objektif, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
Misalnya, jika Anda membaca sebuah teks yang berjudul “Manfaat Vaksinasi: Fakta atau Mitos”. Jika teks tersebut hanya menampilkan pandangan-pandangan kontroversial tanpa memberikan penjelasan ilmiah yang objektif, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang hanya menyajikan kontroversi tanpa penjelasan yang mendalam tidak dapat dikategorikan sebagai teks eksplanasi.
7. Teks yang Menyajikan Narasi
Teks eksplanasi berfokus pada memberikan pemahaman tentang suatu fenomena atau peristiwa secara rasional dan ilmiah. Jika teks tersebut hanya menyajikan cerita atau narasi tanpa memberikan penjelasan yang mendalam, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
Sebagai contoh, jika Anda membaca sebuah cerita fiksi yang berjudul “Petualangan di Bawah Laut”, tetapi teks tersebut tidak memberikan penjelasan mengapa makhluk hidup di lautan memiliki adaptasi tertentu atau apa yang mempengaruhi ekosistem laut, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang hanya berisi cerita tanpa penjelasan rasional dan ilmiah tidak dapat dikategorikan sebagai teks eksplanasi.
8. Teks yang Menyajikan Pro dan Kontra
Teks eksplanasi haruslah menghindari memunculkan pro dan kontra yang tidak perlu. Jika teks tersebut hanya menyajikan perbandingan antara pandangan yang berbeda tanpa memberikan penjelasan ilmiah yang jelas, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
Misalnya, jika Anda membaca sebuah teks yang berjudul “Kelebihan dan Kekurangan Teknologi 5G”. Jika teks tersebut hanya mengumpulkan pandangan-pandangan yang berbeda tanpa memberikan penjelasan ilmiah yang objektif, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang hanya memberikan perbandingan tanpa penjelasan ilmiah yang jelas tidak dapat dikategorikan sebagai teks eksplanasi.
9. Teks yang Menyajikan Ulasan
Teks eksplanasi berfokus pada memberikan pemahaman tentang suatu fenomena atau peristiwa secara mendalam. Jika teks tersebut hanya menyajikan ulasan tentang suatu karya seni, buku, atau film tanpa memberikan penjelasan yang lebih dalam, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi.
Sebagai contoh, jika Anda membaca sebuah ulasan film yang hanya mengomentari alur cerita dan visual efeknya tanpa memberikan penjelasan tentang pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh pembuat film, maka teks tersebut bukanlah teks eksplanasi. Teks yang hanya berisi ulasan tanpa penjelasan mendalam tidak dapat dikategorikan sebagai teks eksplanasi.
Mengingat ciri-ciri tersebut, setiap pembaca diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang apa yang bukan merupakan ciri-ciri teks eksplanasi. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih bijak dalam menyusun teks eksplanasi yang bermanfaat dan bernilai bagi pembaca. Selamat mencoba menulis teks eksplanasi yang benar!