Halo Tutorialpintar, dalam artikel ini kita akan membahas tentang 2 bagian penting dari tauhid. Tauhid merupakan ajaran dasar dalam agama Islam yang berarti keyakinan akan keesaan Allah. Dalam tauhid terdapat dua bagian utama yang perlu kita pahami dengan baik. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua bagian tauhid tersebut.
1. Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah merujuk pada keyakinan akan keesaan Allah dalam hal penciptaan, pengaturan, dan pemeliharaan alam semesta. Bagian dari tauhid ini menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak mencipta, mengatur, dan mengendalikan segala sesuatu di dunia ini. Allah adalah satu-satunya pencipta yang memiliki kekuasaan mutlak atas segala yang ada.
Penjelasan lebih lanjut mengenai tauhid rububiyah dapat ditemukan dalam al-Qur’an, yaitu kitab suci umat Islam. Di dalam al-Qur’an, Allah mengungkapkan kebesaran-Nya dan kekuasaan-Nya sebagai pencipta alam semesta. Dalam salah satu ayatnya, Allah berfirman, “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu, selain dari pada-Nya, seorang penolong pun dan tidak ada bagi kamu, selain dari pada-Nya, orang yang memberi syafa’at (pendamping) pun. Maka apakah kamu tidak memikirkan?” (QS. as-Sajdah: 4).
Keyakinan akan tauhid rububiyah merupakan dasar utama dalam memahami kekuasaan Allah dan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena kehendak-Nya. Kita sebagai hamba Allah harus senantiasa merendahkan diri dan berserah diri kepada-Nya dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Adanya kepercayaan kepada tauhid rububiyah akan mempengaruhi sikap dan perbuatan kita sehari-hari. Dengan menyadari bahwa Allah adalah Pencipta yang berkuasa, kita akan menjadi lebih rendah hati, menghormati ciptaan-Nya, dan menjalani kehidupan dengan penuh ketundukan kepada-Nya.
2. Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah mengacu pada keyakinan akan keesaan Allah dalam hal ibadah. Bagian tauhid ini menjelaskan bahwa hanya Allah-lah yang berhak untuk diibadahi dan disembah. Dalam tauhid uluhiyah, kita diingatkan untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu atau siapapun.
Al-Qur’an menyatakan dengan jelas bahwa hanya Allah yang layak untuk diibadahi, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak diibadahi) selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat- Ku.” (QS. Ta Ha: 14).
Mengamalkan tauhid uluhiyah berarti kita harus menjauhi segala bentuk penyembahan kepada selain Allah, seperti menyembah berhala, manusia, atau objek lainnya. Hanya Allah-lah yang berhak untuk kita sembah dan kita ajarkan tauhid ini kepada siapapun yang belum mengetahuinya.
Saat menjalankan ibadah, kita harus mengarahkan ibadah kita hanya kepada Allah semata, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Kita juga harus menghindari merendahkan diri dan meminta bantuan kepada selain Allah. Memiliki keyakinan kuat terhadap tauhid uluhiyah akan memberikan kita jalan yang lurus dalam beribadah dan menghindari segala bentuk kesesatan yang dapat menjerumuskan kita.
Dengan memahami dua bagian tauhid ini, kita akan memiliki landasan yang kokoh dalam menjalani kehidupan beragama. Kesadaran akan keesaan Allah dalam penciptaan alam semesta dan pembatasan ibadah hanya kepada-Nya akan membantu kita dalam mencapai tujuan hidup hakiki sebagai hamba Allah. Mari kita tingkatkan pemahaman dan pengamalan tauhid dalam kehidupan kita sehari-hari.