sebutkan dan jelaskan bagian unit kompresor

Halo Tutorialpintar, dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagian-bagian utama yang terdapat dalam unit kompresor. Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem pendingin udara, unit kompresor berperan dalam menghasilkan tekanan tinggi yang diperlukan untuk mengubah refrigeran menjadi gas berkeadaan panas. Dengan memahami fungsi dan bagian-bagian dari unit kompresor, kita dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang sistem pendingin udara.

1. Poros Penggerak

Poros penggerak merupakan salah satu bagian yang sangat penting pada unit kompresor. Poros ini berfungsi untuk menghubungkan motor penggerak dengan komponen internal kompresor. Selain itu, poros penggerak juga bertugas untuk mentransmisikan putaran yang dihasilkan oleh motor penggerak ke bagian-bagian internal kompresor, seperti piston dan katup. Poros penggerak harus dirancang dengan kuat dan tahan lama agar mampu menahan beban dan tekanan yang dihasilkan oleh kompresor.

Proses pergerakan poros penggerak ini dilakukan secara terus-menerus selama kompresor beroperasi. Oleh karena itu, poros ini harus dilengkapi dengan sistem pelumasan yang memadai untuk mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang bergerak. Selain itu, poros penggerak juga harus dirancang dengan presisi agar putaran yang dihasilkan tetap stabil dan tidak berisik saat kompresor beroperasi.

Dalam unit kompresor, poros penggerak seringkali terbuat dari bahan yang kuat dan tahan terhadap korosi, seperti baja tahan karat atau paduan logam. Bahan yang digunakan harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban dan tekanan yang dihasilkan oleh kompresor. Selain itu, poros penggerak juga harus dilindungi dengan lapisan pelindung, seperti pelapis keramik atau pelapis teflon, untuk mencegah terjadinya gesekan berlebihan dan sehingga mempertahankan performa kompresor yang optimal.

Untuk memastikan poros penggerak beroperasi dengan baik, perawatan dan pemeliharaan rutin perlu dilakukan. Hal ini meliputi pemeriksaan keausan pada poros, pelumasan, dan penggantian jika diperlukan.

Dalam unit kompresor, terdapat beberapa jenis poros penggerak yang umum digunakan, antara lain poros berbentuk melingkar, poros berbentuk persegi, dan poros berbentuk zig-zag. Keputusan dalam pemilihan jenis poros penggerak ini didasarkan pada kebutuhan dan aplikasi kompresor yang akan digunakan.

2. Piston

Piston adalah salah satu bagian yang berperan penting dalam unit kompresor. Tugas utama piston dalam kompresor adalah untuk menghisap dan mendorong refrigeran dalam siklus kompresi. Piston bekerja dalam kombinasi dengan silinder dan katup masuk-keluar, membentuk sistem kerja kompresor yang efisien.

Proses kerja piston dimulai dari saat piston berada di titik terendah (bottom dead center) di dalam silinder. Pada saat ini, katup masuk terbuka dan refrigeran dapat masuk ke dalam silinder. Ketika piston bergerak naik, katup masuk tertutup dan refrigeran yang masuk akan terjebak dalam ruang silinder. Selanjutnya, pada saat piston mencapai titik tertinggi (top dead center), katup keluar terbuka dan piston akan mendorong refrigeran keluar dari silinder ke dalam sistem pendingin udara.

Untuk memastikan piston bergerak dengan lancar dan efisien, beberapa faktor harus diperhatikan. Pertama, piston harus memiliki pinggiran yang rata dan halus untuk mengurangi gesekan dengan dinding silinder. Hal ini dapat dilakukan dengan melapisi piston dengan bahan pelapis yang tahan aus, seperti pelapis teflon. Selain itu, piston juga harus dirancang dengan baik agar pas dengan dinding silinder dan tidak ada celah yang dapat mengganggu kinerja kompresor. Kedua, piston harus dilengkapi dengan cincin piston yang berfungsi untuk mencegah kebocoran dan memaksimalkan efisiensi kompresi. Cincin piston ini harus dirancang dengan presisi agar dapat bergerak dengan bebas dalam alur piston.

Seiring waktu, piston dapat mengalami keausan akibat gesekan yang terjadi dalam siklus kerja yang terus menerus. Oleh karena itu, pemeliharaan rutin diperlukan untuk memeriksa kondisi piston dan cincin piston, serta melakukan penggantian jika diperlukan.

Dalam unit kompresor, terdapat beberapa jenis piston yang umum digunakan, antara lain piston berbahan logam, piston berbahan keramik, dan piston berbahan teflon. Pemilihan jenis piston didasarkan pada kebutuhan aplikasi dan tingkat ketahanan terhadap gesekan serta suhu yang dihasilkan saat kompresor beroperasi.

3. Katup Masuk-Keluar

Katup masuk-keluar adalah bagian penting dalam unit kompresor yang berfungsi untuk mengatur aliran masuk dan keluar refrigeran dalam siklus kompresi. Katup ini terletak pada ujung atas silinder kompresor, berada dalam posisi yang sama dengan piston.

Katup masuk berfungsi untuk menghisap refrigeran ke dalam silinder saat piston berada di posisi bawah atau bottom dead center. Katup masuk terbuka ketika piston bergerak ke atas, sehingga refrigeran dapat memasuki silinder melalui katup ini. Setelah refrigeran masuk, katup masuk akan tertutup secara otomatis oleh adanya perbedaan tekanan antara ruang silinder dengan bagian luar.

Selanjutnya, pada saat piston mencapai titik tertinggi atau top dead center, katup keluar akan terbuka untuk memindahkan refrigeran yang telah terkompresi dari silinder ke sistem pendingin udara. Katup keluar akan tertutup kembali secara otomatis ketika piston bergerak ke bawah dan memulai siklus kompresi berikutnya.

Pengoperasian katup masuk-keluar harus dilakukan secara akurat dan tepat waktu, agar tekanan dalam silinder dapat terjaga dan siklus kompresi berjalan dengan baik. Kerusakan pada katup ini dapat menyebabkan kebocoran refrigeran, penurunan efisiensi kompresi, dan berkurangnya performa kompresor secara keseluruhan.

Untuk memastikan katup masuk-keluar berfungsi dengan baik, rutin melakukan pemeriksaan dan perawatan diperlukan. Hal ini meliputi pembersihan permukaan katup, pengecekan keausan katup, dan penggantian jika perlu.

Ada beberapa jenis katup masuk-keluar yang umum digunakan dalam unit kompresor, yaitu katup dengan mekanisme pegas, katup mengambang, dan katup sentrifugal. Pemilihan jenis katup ini tergantung pada desain dan fitur dari kompresor yang digunakan.

4. Silinder

Silinder adalah salah satu bagian yang berperan penting dalam unit kompresor. Fungsi utama silinder adalah sebagai tempat untuk piston bergerak naik-turun saat memompa refrigeran. Silinder juga berperan dalam membentuk ruang yang tertutup di dalam kompresor, yang memungkinkan terjadinya kompresi refrigeran.

Material yang digunakan untuk membuat silinder harus memiliki sifat tahan terhadap korosi dan keausan yang tinggi. Banyak silinder yang terbuat dari baja tahan karat atau paduan logam yang kuat, agar dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang keras dan tahan lama saat digunakan dalam kompresor.

Desain silinder juga harus memperhatikan faktor-faktor seperti kecepatan aliran refrigeran, suhu operasi, dan tekanan yang dihasilkan oleh kompresor. Silinder yang dirancang dengan presisi akan memastikan kinerja kompresor yang optimal dan efisiensi yang tinggi.

Pada silinder, terdapat lubang masuk dan keluar refrigeran yang terhubung dengan katup masuk-keluar. Lubang masuk bertujuan untuk memasukkan refrigeran ke dalam silinder saat piston bergerak naik, sedangkan lubang keluar berfungsi untuk memindahkan refrigeran yang telah terkompresi dari silinder ke sistem pendingin udara.

Perawatan rutin perlu dilakukan untuk memeriksa kondisi silinder. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan keausan permukaan dalam silinder, kerusakan, atau deformasi yang terjadi akibat suhu dan tekanan yang tinggi saat kompresor beroperasi. Jika ditemukan kerusakan atau keausan, perbaikan atau penggantian silinder mungkin diperlukan.

5. Katup Bypass

Katup bypass adalah salah satu bagian yang terdapat dalam unit kompresor yang berfungsi untuk mengatur aliran refrigeran yang melewati kompresor. Pada saat katup bypass terbuka, sebagian refrigeran akan dialirkan langsung ke evaporator, tanpa melalui unit kompresor.

Katup bypass akan terbuka ketika tekanan di dalam sistem pendingin udara telah mencapai batas tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada unit kompresor akibat tekanan yang terlalu tinggi. Ketika katup bypass terbuka, sebagian tekanan didistribusikan secara merata ke bagian lain dalam sistem pendingin udara, seperti evaporator atau kondensor. Hal ini membantu mengurangi beban pada kompresor dan memastikan kinerja sistem yang optimal.

Di sisi lain, ketika katup bypass tertutup, semua refrigeran akan melewati unit kompresor seperti biasa. Saat katup bypass tertutup, tekanan di dalam sistem akan kembali normal dan kompresor akan beroperasi sesuai dengan siklus kerjanya.

Perawatan pada katup bypass meliputi pemeriksaan kebersihan katup, pemeriksaan kondisi katup, dan pelumasan jika diperlukan. Katup bypass harus dirancang dengan baik agar dapat berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kebocoran saat operasional.

Jenis katup bypass yang digunakan dalam unit kompresor dapat bervariasi tergantung pada sistem pendingin udara yang digunakan. Beberapa jenis katup bypass yang umum digunakan adalah katup bola, katup segingga, dan katup kerucut.

6. Kisi Penyaring

Kisi penyaring adalah salah satu bagian penting dalam unit kompresor yang berfungsi untuk menyaring partikel-padatan yang terdapat dalam refrigeran. Kisi ini terletak pada bagian masuk kompresor dan bertujuan untuk mencegah partikel-partikel tersebut masuk ke dalam unit kompresor dan merusak bagian-bagian internal kompresor.

Partikel-partikel padatan dalam refrigeran dapat berasal dari berbagai sumber, seperti kotoran udara, endapan atau korosi dari sistem pipa, atau sisa-sisa material yang digunakan dalam sistem pendingin udara. Jika partikel-partikel ini tidak disaring dan masuk ke dalam kompresor, dapat menyebabkan kerusakan pada poros penggerak, piston, katup, atau bagian-bagian lain dalam kompresor.

Pemilihan kisi penyaring yang tepat adalah penting untuk memastikan partikel-partikel padatan yang kecil dapat sepenuhnya tersaring. Kisi penyaring yang digunakan harus memiliki pori-pori yang cukup kecil untuk menahan partikel-padatan yang memiliki ukuran kecil dan hapusannya yang kuat sehingga tidak mudah rusak. Pembersihan dan penggantian kisi penyaring secara rutin harus dilakukan untuk menjaga kualitas udara yang masuk ke dalam kompresor.

7. Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan adalah salah satu komponen penting dalam unit kompresor. Fungsi utama sistem pelumasan adalah memberikan pelumas ke bagian-bagian yang bergerak dalam kompresor, seperti poros penggerak, piston, dan katup. Pelumas berperan dalam mengurangi gesekan antara bagian-bagian yang bergerak, sehingga meminimalkan keausan dan mempertahankan performa kompresor yang baik.

Pelumas yang digunakan dalam sistem pelumasan harus memiliki sifat tahan terhadap suhu dan tekanan tinggi, serta tahan aus dan korosi. Beberapa jenis pelumas yang umum digunakan dalam sistem pelumasan kompresor adalah minyak pelumas khusus untuk kompresor, minyak pelumas berbasis mineral, dan minyak pelumas berbasis sintetis. Pemilihan jenis pelumas harus sesuai dengan spesifikasi kompresor dan kondisi operasional yang diinginkan.

Sistem pelumasan harus dirancang dengan baik untuk memastikan pelumas dapat mengalir dengan lancar dan merata ke seluruh bagian yang memerlukan pelumasan. Sistem ini terdiri dari reservoir pelumas, pompa pelumas, dan saluran pelumas. Reservoir pelumas digunakan untuk menyimpan pelumas sebelum didistribusikan ke bagian-bagian dalam kompresor. Pompa pelumas akan menggerakkan pelumas dari reservoir ke bagian-bagian yang memerlukan pelumasan. Saluran pelumas akan menghubungkan reservoir, pompa, dan bagian-bagian yang memerlukan pelumasan.

Pemeliharaan sistem pelumasan meliputi pemeriksaan level pelumas, perawatan pompa pelumas, dan penggantian pelumas jika diperlukan. Pelumas harus dijaga dengan baik agar tetap dalam kondisi yang optimal untuk melumasi bagian-bagian dalam kompresor.

8. Sistem Pendingin

Sistem pendingin adalah salah satu bagian penting dalam unit kompresor. Fungsi utama sistem pendingin adalah untuk mendinginkan kompresor dan mencegah terjadinya kerusakan akibat suhu yang tinggi. Sistem pendingin bekerja dalam dua tahap, yaitu pendinginan langsung dan pendinginan tidak langsung.

Pendinginan langsung dilakukan dengan langsung menyemprotkan air atau aliran fluida pendingin ke bagian-bagian yang memerlukan pendinginan, seperti poros penggerak, silinder, dan katup. Pendinginan langsung ini bertujuan untuk menurunkan suhu dari bagian-bagian yang memiliki suhu yang tinggi akibat gesekan internal dan eksternal.

Pendinginan tidak langsung dilakukan dengan menggunakan aliran udara yang dihasilkan oleh kipas atau sistem peredam panas. Udara yang dihasilkan akan mengalir di sekitar unit kompresor, membawa panas yang dihasilkan oleh kompresor. Suhu udara yang lebih dingin akan membantu menurunkan suhu bagian-bagian dalam kompresor.

Desain sistem pendingin harus memungkinkan aliran udara atau fluida pendingin dapat mengalir dengan baik dan merata ke semua bagian yang memerlukan pendinginan. Selain itu, suhu yang dihasilkan oleh sistem pendingin harus cukup rendah untuk mendinginkan kompresor namun tidak terlalu rendah sehingga dapat menyebabkan kondensasi atau kerusakan pada bagian-bagian dalam kompresor.

Pemeliharaan sistem pendingin meliputi pembersihan sirkuit pendingin, perawatan kipas atau sistem peredam panas, dan penggantian pendingin jika diperlukan. Sistem pendingin harus beroperasi dengan baik agar dapat menjaga performa dan keandalan kompresor dalam jangka panjang.

9. Pengendali Tekanan

Pengendali tekanan adalah komponen penting dalam unit kompresor yang bertugas untuk mengatur dan menjaga tekanan yang dihasilkan oleh kompresor dalam batas yang ditentukan. Pengendali tekanan ini berperan dalam menjaga tekanan di dalam sistem pendingin udara agar tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan.

Pengendali tekanan biasanya dilengkapi dengan kontroler tekanan yang akan secara otomatis mengatur operasi kompresor berdasarkan tekanan yang telah ditentukan. Ketika tekanan dalam sistem terlalu tinggi, kontroler tekanan akan memberikan sinyal kepada kompresor untuk berhenti atau mengurangi putaran agar tekanan dapat kembali ke level yang diinginkan. Demikian juga, ketika tekanan terlalu rendah, kontroler tekanan akan memberikan sinyal agar kompresor meningkatkan putaran dan menghasilkan tekanan yang sesuai.

Sistem pengendali tekanan harus tepat dan akurat dalam mengukur tekanan dan memberikan sinyal yang tepat kepada kompresor. Keakuratan ini sangat penting karena tekanan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan pada unit kompresor, termasuk kebocoran, penurunan efisiensi, dan bahkan kerusakan berat pada komponen-komponen internal.

Perawatan sistem pengendali tekanan meliputi pemeriksaan tingkat tekanan, kalibrasi kontroler tekanan, dan penggantian pengendali tekanan jika diperlukan. Perawatan secara rutin harus dilakukan untuk menjaga sistem pengendali tekanan dalam kondisi yang baik dan memastikan operasi kompresor yang aman dan efisien.

Dengan mengetahui dan memahami bagian-bagian unit kompresor yang dijelaskan di atas, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan pentingnya peran unit kompresor dalam sistem pendingin udara. Memilih dan merawat komponen-komponen ini dengan baik akan membantu memastikan performa dan keandalan unit kompresor dalam jangka panjang.