sebutkan dan jelaskan pembagian lapisan dalam masyarakat sunda

Halo Tutorialpintar, dalam artikel ini kita akan membahas tentang pembagian lapisan dalam masyarakat Sunda. Masyarakat Sunda memiliki struktur sosial yang kompleks yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Pembagian lapisan ini telah ada sejak zaman dahulu dan masih mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat Sunda hingga saat ini.

Pembagian Lapisan Masyarakat Sunda

Pembagian lapisan dalam masyarakat Sunda dapat dilihat secara historis berdasarkan perbedaan status sosial, ekonomi, dan kekuasaan. Berikut adalah pembagian lapisan masyarakat Sunda yang sering ditemui:

Bangsawan

Para bangsawan adalah lapisan masyarakat Sunda yang memiliki status sosial tertinggi. Mereka merupakan keturunan raja atau pemimpin kerajaan Sunda yang memiliki kekuasaan besar dan pengaruh yang luas dalam masyarakat. Bangsawan biasanya memiliki tanah yang luas, harta benda yang berlimpah, dan memiliki akses ke pendidikan dan jabatan politik yang tinggi.

Bangsawan juga memiliki peran penting dalam menjaga adat dan budaya Sunda yang kental. Mereka memainkan peran sebagai pemimpin adat dan memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan tradisi dan kebudayaan Sunda.

Meskipun jumlah bangsawan di masyarakat Sunda sudah sangat berkurang, namun pengaruh mereka masih terasa dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat setempat.

Priyayi

Priyayi adalah lapisan masyarakat Sunda yang berada di bawah bangsawan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki status sosial dan ekonomi yang mapan. Priyayi biasanya berasal dari keluarga bangsawan atau dari kalangan ningrat yang memiliki banyak harta dan kekayaan.

Priyayi memiliki pendidikan yang tinggi dan memiliki akses ke pekerjaan yang bergengsi seperti pegawai negeri, pengusaha, dokter, atau pengacara. Mereka juga memiliki pengaruh dalam politik dan kehidupan sosial masyarakat.

Peran priyayi dalam masyarakat Sunda adalah sebagai pemegang kebudayaan dan intelektual masyarakat. Mereka menjadi pembawa acara adat dan sering terlibat dalam kegiatan seni dan budaya Sunda.

Wong Agung

Wong Agung adalah lapisan masyarakat Sunda yang berada di bawah priyayi. Mereka merupakan petani yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan hidup dari hasil bumi. Wong Agung biasanya memiliki tanah warisan yang diperoleh dari generasi sebelumnya.

Wong Agung memiliki peran penting dalam menyediakan bahan pangan bagi masyarakat Sunda. Mereka bertani dengan menggunakan cara tradisional dan banyak menghasilkan produk pertanian seperti padi, jagung, kedelai, dan sayuran.

Wong Agung memiliki nilai-nilai kearifan lokal dan pengetahuan tentang pertanian yang turun-temurun. Mereka juga memegang peranan penting dalam menjaga keberlanjutan alam dan ekosistem di masyarakat Sunda.

Wong Cilik

Wong Cilik adalah lapisan masyarakat Sunda yang berada di bawah Wong Agung. Mereka merupakan pekerja kasar yang biasanya bekerja sebagai buruh tani, buruh pabrik, pedagang kecil, atau pekerja konstruksi. Wong Cilik memiliki penghasilan yang rendah dan tinggal di lingkungan pemukiman yang padat.

Pekerjaan Wong Cilik biasanya tidak tetap dan mereka menggantungkan hidup dari pekerjaan harian. Mereka juga sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses ke pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas.

Wong Cilik memainkan peran penting dalam perekonomian masyarakat Sunda. Mereka menjadi tenaga kerja yang murah dan banyak berkontribusi dalam sektor ekonomi informal seperti pedagang kaki lima dan jasa pengiriman barang.

Abangan

Abangan adalah lapisan masyarakat Sunda yang memiliki agama Islam, namun masih mempertahankan banyak praktik dan kepercayaan animisme atau kejawen. Mereka memiliki penampilan dan identitas budaya Sunda, namun tidak sepenuhnya mengikuti aturan-aturan adat yang berlaku.

Abangan memiliki peran sebagai pelaku ekonomi informal yang sangat aktif. Mereka sering terlibat dalam usaha kecil seperti pedagang, tukang reparasi, dan jasa pembersihan rumah. Mereka hidup sederhana dan bergantung pada kondisi ekonomi yang fluktuatif.

Peran abangan dalam masyarakat Sunda tidak bisa dianggap remeh karena mereka adalah bagian dari keberagaman budaya dan agama yang kuat di Sunda.

Santri

Santri adalah lapisan masyarakat Sunda yang memeluk agama Islam secara konservatif. Mereka tinggal di lingkungan pesantren dan banyak mendedikasikan hidup mereka untuk studi agama.

Santri memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di masyarakat Sunda. Mereka menjadi guru agama, imam, atau dai yang mengajar dan membimbing umat Muslim di lingkungan setempat. Mereka juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan amal di tengah masyarakat.

Kehadiran santri dalam masyarakat Sunda memberikan kontribusi positif dalam bidang keagamaan dan pendidikan Islam. Mereka menjadi penjaga nilai-nilai keberagaman dan toleransi di samping persatuan dan kesatuan sebagai bagian dari masyarakat Sunda yang plural.

Priangan

Priangan adalah lapisan masyarakat Sunda yang berasal dari daerah dataran tinggi di wilayah Priangan, seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan sekitarnya. Priangan memiliki budaya dan adat istiadat yang khas serta bahasa Sunda yang berbeda dengan daerah lain di Jawa Barat.

Priangan dikenal dengan sistem pertaniannya yang terorganisir dengan baik. Masyarakat Priangan mengembangkan pertanian berbasis terasering yang dikenal dengan sebutan “sawah berundak”. Mereka juga terkenal dengan produk pertanian unggulan seperti teh, kopi, dan buah-buahan.

Peran Priangan dalam masyarakat Sunda adalah sebagai penjaga lingkungan dan pemelihara kearifan lokal. Mereka memiliki sistem irigasi yang maju dan mempertahankan keaslian alam di daerah Priangan.

Cirebon

Cirebon adalah lapisan masyarakat Sunda yang berasal dari daerah Cirebon dan sekitarnya. Masyarakat Cirebon memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang khas dengan pengaruh budaya Jawa dan Sunda. Bahasa yang digunakan juga berbeda dengan Sunda di wilayah lain.

Masyarakat Cirebon terkenal dengan kesenian tradisional seperti tari topeng, wayang kulit, dan kuda lumping. Mereka juga dikenal dengan industri kerajinan tangan seperti batik, anyaman bambu, dan ukiran kayu.

Peran Cirebon dalam masyarakat Sunda adalah sebagai penjaga tradisi dan menyebarkan seni budaya khas daerah. Mereka menjadi pelaku seni dan budaya yang aktif dan sering tampil dalam acara-acara budaya di wilayah Jawa Barat.

Priyangan Pantura

Priyangan Pantura adalah lapisan masyarakat Sunda yang berasal dari daerah pesisir utara Jawa Barat seperti Indramayu, Subang, dan Karawang. Masyarakat Priyangan Pantura memiliki budaya dan adat istiadat yang khas serta dialek bahasa Sunda yang berbeda dengan daerah lain di Jawa Barat.

Masyarakat Priyangan Pantura terkenal dengan kesenian tradisional seperti kuda renggong, jaipongan, dan merak ngibing. Mereka juga memiliki industri perikanan yang maju dan menghasilkan produk-produk olahan ikan yang terkenal.

Peran Priyangan Pantura dalam masyarakat Sunda adalah sebagai penjaga keberagaman budaya dan menjaga kelestarian alam pesisir. Masyarakat Priyangan Pantura juga aktif dalam menyelenggarakan acara-acara budaya dan festival di wilayah mereka.

Kesimpulan

Pembagian lapisan dalam masyarakat Sunda menunjukkan keberagaman kultural dan peran yang berbeda dalam kehidupan sosial. Meskipun ada perbedaan dalam status sosial, ekonomi, dan budaya, masyarakat Sunda menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, kerukunan, dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Pembagian lapisan ini tetap relevan dan menjadi bagian dari identitas dan kekuatan masyarakat Sunda.